Pendahuluan
Komunikasi matematis merupakan salah
satu bahan kajian dalam pengembangan kurikulum matematika. National Council of
Teachers of Mathematic (NCTM, 2000)
menyebutkan bahwa kemahiran matematika mencakup kemampuan
penalaran, komunikasi, pemecahan masalah, koneksi, dan memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika.
Junaedi (Baroody,1993) menyatakan bahwa ada
lima aspek dalam kegiatan komunikasi matematis, yaitu (a) representing,
(b) listening, (c) reading, (d) discussing, dan (e) writing.
Dengan demikian dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa menulis (writing) merupakan salahsatu aspek dari
komunikasi. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang harus diajarkan
dan dikembangkan. Menulis merupakan salah satu aspek komunikasi yang perlu dikembangkan
dalam pembelajaran matematika. Melalui aktivitas menulis, proses belajar siswa
dapat dilihat lebih nyata, ide-ide atau gagasan siswa dapat didokumentasikan
dalam file, dan tulisan siswa dapat dijadikan alat evaluasi. Junaedi (Trianto, 2002)
juga menyatakan bahwa membelajarkan menulis sangat penting, karena mengkomunikasikan
gagasan secara tertulis merupakan kegiatan yang sulit bagi banyak orang. Karena
itu kemampuan menulis matematis sebagai bagian dari aspek komunikasi matematis
perlu diupayakan dan dikembangkan secara optimal pada siswa di sekolah.
NCTM (2000) menjelaskan bahwa menulis
merupakan bagian dari representasi mental. Representasi merupakan bentuk baru
sebagai hasil translasi dari suatu masalah, atau translasi suatu diagram/model
fisik ke dalam simbol atau kata-kata. Aktivitas menuangkan ide-ide secara tertulis
yang berkaitan dengan matematika merupakan bagian dari menulis matematis. NCTM
membagi tugas-tugas menulis matematis ke dalam dua kelompok yaitu: (a) mengemukakan
permasalahan dengan menggunakan bahasa sendiri, dan (b) menunjukkan atau
mendemonstrasikan solusi dari tugas-tugas yang diberikan.
Menurut NCTM (2000) rancangan tugas
diupayakan memuat urutan-urutan atau prosedur kerja sehingga tujuan yang hendak
dicapai menjadi jelas. Berikut salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
menulis matematis: (a) tulis solusi dari suatu masalah sehingga pembaca
mengetahui permasalahannya; (b) tunjukkan semua pekerjaan atau proses
solusinya, termasuk perhitungan; (c) tulisan diorganisir ke dalam tahap demi
tahap, buatlah diagram atau tabel sehingga mudah dibaca; (d) baca kembali
apa-apa yang telah dikerjakan termasuk kata-kata dan perhitungannya; dan (e)
tampilkan pekerjaan yang terbaik, rapi, dan mudah untuk dibaca. Dengan
demikian, menulis matematika membuat siswa lebih banyak mengkonstruk sendiri
pengetahuan matematikanya, mengajak siswa lebih aktif, mengajak siswa lebih
mandiri, dan membuat siswa selalu berusaha untuk menemukan pengertian,
pemahaman dan kebenaran baru.
Menulis Sebagai
Strategi Pembelajaran Matematika
Mahmudi (2009) memandang bahwa aktivitas
menulis sebagai strategi belajar. Dengan pandangan ini, aktivitas menulis tidak
hanya dimaksudkan untuk membentuk kemampuan menulis itu sendiri, melainkan
dipandang sebagai cara untuk membelajarkan anak, termasuk belajar matematika.
Pemberian tugas menulis dapat dilakukan
pada sembarang tahap kegiatan pembelajaran, di awal pembelajaran, selama proses
pembelajaran, maupun pada akhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran, siswa
dapat diminta untuk menuliskan hal-hal yang telah dan belum dipahami terkait
dengan materi prasyarat. Hal ini memungkinkan guru untuk mengetahui miskonsepsi
yang dialami siswa. Pengetahuan akan hal ini akan mempermudah guru untuk
menentukan dari mana harus memulai pembelajaran dan menekankan perhatian pada
miskonsepsi yang dialami siswa.
Selama proses pembelajaran, tugas
menulis akan membantu guru untuk mengklarifikasi gagasan dan pemahaman siswa.
Sedangkan pada akhir pembelajaran, tugas menulis memungkinkan guru untuk
mengetahui tingkat pemahaman yang telah dicapai siswa. Tugas dimaksud di
antaranya adalah meminta siswa menuliskan pengertian suatu konsep dengan
kalimat sendiri, membuat rangkuman suatu materi topik tertentu, menuliskan
prosedur atau langkah-langkah dalam menyelesaikan soal, dan sebagainya.
mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menyelesaikan soal dari
suatu topik tertentu.
Pengertian, Jenis dan
Contoh Write to Learn
Dalam Writing Across the Curriculum (WAC) yang dipublikasikan oleh Michigan Education menyebut Write to Learn sebagai sebuah strategi
pembelajaran yang didefinisikan sebagai salah satu yang dilakukan pengajar
sepanjang dan/atau di akhir pembelajaran untuk berinteraksi dengan para siswa dan
mengembangkan ide-ide dan konsep besar. Dengan definisi ini, terlihat jelas
bahwa menulis merupakan suatu strategi pemebelajaran matematika yang
berlangsung selama proses pembelajaran.
Dalam pengantar awalnya, WAC menekankan
adanya kesiapan guru untuk mengimplementasikan setiap langkah dari proses
menulis tersebut untuk membantu para siswa menuliskan strategi yang efektif
dalam pembelajaran matematika, dengan cara:
a. Menjelaskan strategi menulis yang dipilih dan kegunaannya.
b. Memberikan pemodelan bagaimana mengerjakan sebuah contoh menulis
yang diharapkan.
c. Membiarkan siswa mempraktekkan strategi menulis, bisa dengan
membentuk kelompok kecil dengan guru atau siswa lainnya sebagai partner.
d. Memberikan umpan balik pada pekerjaan siswa, mendorong siswa untuk
menggunakan umpan balik dalam upaya mereka berikutnya.
e. Mendorong siswa untuk menjadi lebih mandiri dalam praktek pada
saat mereka membangun keterampilannya.
WAC mencatat ada lima belas (15)
strategi menulis dalam pembelajaran matematika. Berikut beberapa jenis dan
contoh penerapan strategi menulis di antara 15 (lima belas) strategis tersebut yang
dapat diimplementasikan dalam pembelajaran matematika.
1) CALLA (Cognitive
Academic Languange Learning Approach)
Strategi CALLA memberikan dorongan kepada siswa dalam pembelajaran
materi pelajaran sebagaimana pembelajaran untuk belajar biasanya. Pada strategi
ini para siswa membaca masalah dengan hati-hati dan mencatat apa masalah yang
ditanyakan. Sementara proses berjalan, para siswa dibimbing menuju suatu
penyelesaian dengan meminta mereka untuk menyelesaikan, memeriksa dan
menjelakan pekerjaan mereka. Siswa didorong untuk menulis tentang apa yang
menjadikan masalah sulit, atau strategi yang membantu mereka memecahkan
masalah.
Contoh:
Petunjuk:
Ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah. Periksa dua atau tiga hal yang
sering kamu lakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Tidak ada jawaban benar
atau salah.
Saya mencari tahu
kata-kata penting untuk menyelesaikan masalah
Saya membaca
pertanyaan denga hati-hati
Saya mengingat bagaimana
saya menyelesaikan masalah yang serupa
Saya menyelesaikan
masalah dalam kepala karena penyelesaiannya mudah
Saya membentuk suatu
gambar di kepala atau menggambarkannya
|
2) Column Notes
Jurnal dengan dua atau tiga
entri adalah suatu pengorganisasi secara grafis dari dua atau tiga kolom. Siswa
mencatat informasi faktual penting dari teks dan/atau pembelajaran di kolom
sebelah kiri. Kolom yang kanan (atau kolom tengah) digunakan siswa untuk
memproses dan mencatat respon personal terhadap informasi. Kolom ketiga dapat
ditambahkan jika diperlukan untuk respon siswa dalam merangkum atau menambahkan
pemahaman siswa.
Contoh:
Catatan
|
Koneksi Pribadi
|
Contoh lebih jauh/ Rangkuman
|
Pecahan, Persen dan decimal
½ = .5=
50%
3/3 =
1.00 = 100%
|
Satu setengah dari permen sama dengan 50% permen. Aku bisa
membaginya sama rata antara dua orang.
|
Pada suatu garis bilangan, 50% sama tempatnya sebagai ½ atau .50
|
3) Compare and Contrast (membandingkan dan kontras)
Siswa mengumpulkan informasi tentang dua atau lebih konsep
matematika atau contoh-contoh. Atribut kunci dicatat pada dua kolom grafik
organizer/ chart untuk memperjelas persamaan dan perbedaan.
Contoh: Persamaan dan Bukan Persamaan
Persamaan
|
Bukan
Persamaan
|
N=3
3x + 5 = 7
3+4 – 1 = 5 – 2 +3
y = x2
2A = lw
L
= ½ w
|
X >2
4 < 7
5-3
½ + ¾
|
4) Concept Definition Map (peta definisi konsep)
Sebuah representasi visual dimana sub-konsep, istilah kosa kata
dan contoh-contoh dihubungkan dengan sebuah topik utama.
Contoh:
5) Frayer Model
Siswa menggunakan sebuah variasi metode dan model (lisan, visual,
tulisan) untuk mengembangkan sebuah pemahaman personal dan mendalam dari kunci
konsep matematika dan istilah. Model Frayer adalah suatu strategi yang didesain
untuk membantu siswa memahami konsep. Strategi ini menggunakan sebuah organizer
grafis untuk membantu para siswa memahami sebuah konsep menggunakan definisi,
karakteristik, contoh dan bukan contoh untuk memperjelas makna.
Contoh:
Definisi
(dalam kata-kata sendiri)
|
Ciri-ciri
Dapat berupa bilangan positif atau negatif
Sebagai sebuah decimal,
bilangan harus terbatas atau berulang
|
|
Contoh
8, ½, .56, .999….
|
Bukan contoh
π √2
√7 e
|
6) Journaling (membuat jurnal)
Sebuah jurnal, atau catatan matematika, adalah sebuah catatan
pengalaman pembelajaran siswa selama
periode waktu tertentu. Catatan ini dapat digunakan secara khusus untuk
beberapa temuan, atau dapat digunakan untuk memuat refleksi dari membaca atau
diskusi kelas. Jurnal ini lebih dari sebuah koleksi pengamatan, fakta yang
dipelajari, dan petunjuk prosedur. Catatan juga mendokumantasikan refleksi
siswa, pertanyaan, prediksi, dan kesimpulan.
Jurnal termasuk strategi penulisan yang sudah biasa dilakukan.
Russek (1998)
memberikan contoh tugas menulis dengan strategi jurnal sebagai berikut.
Tanggal:
a.
Tulislah sebuah surat kepada seorang
teman yang tidak bisa hadir di kelas hari ini sehingga dia akan mengerti apa
yang sudah kita lakukan dan pelajari sebanyak yang kamu dapat. Buatlah
selengkap mungkin.
b.
Refleksikan partisipasimu dalam kelas
hari ini lalu lengkapi pernyataan berikut.
Pilih
satu pilihanmu.
Saya telah belajar bahwa
saya …
Saya terkejut bahwa saya …
Saya telah menemukan bahwa
saya …
Saya senang bahwa saya …
c.
Refleksikan dimana posisi kamu dalam
diskusi dan lengkapi statement berikut. Pilihlah dua pernyataan.
Sekarang
saya mengerti …
Saya masih belum mengerti …
Saya dapat membantu diri saya
sendiri dengan melakukan …
Kamu dapat membantu saya dengan
…
d.
Tulislah sebuah “mathography” yang
menjelaskan perasaanmu tentang pengalaman dalam pembelajaran matematika baik
di dalam maupun di luar sekolah. Termasuk melengkapu pernyataan
Apa yang saya paling suka tentang matematika adalah …
e.
Tulislah sebuah catatan saran untuk
seorang siswa yang akan mengambil kelas ini tahun depan
f.
Jelaskan kepada seorang siswa SMA
mengapa menjadi penting atau tidak penting melakukan pembelajaran matematika
g.
Rancanglah dua stiker matematika, yang
satu lucu dan satunya lagi serius
|
Penutup
Menulis sebagai strategi pembelajaran dikembangkan untuk membantu
membangun kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika.
Ada banyak cara yang dapat dipilih untuk mengimplementasikan menulis untuk
belajar ini sebagaimana yang dipaparkan dalam Writing Across the Curriculum (WAC)
yang dipublikasikan oleh Michigan
Education.
DAFTAR PUSTAKA
Junaedi, Iwan. 2009. Pembelajaran Matematika Dengan
Strategi Writing In Perfomance Tasks
(Wipt) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis. Jurusan
Matematika FMIPA UNNES
Mahmudi, Ali. 2009. Menulis
sebagai Strategi Belajar Matematika.
Makalah pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika yang Diselenggarakan
oleh Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta.
National
Council of Teachers of Mathematic (NCTM). (2000). Principle and Standards for School
Mathematics. NCTM.
Russek, Bernadette. Writing to Learn Mathematics. Writing Across the Curriculum, vol.9:
Agustus 1998.
Writing Across the Curriculum in Mathematics. Michigan Education. Diunduh pada Minggu, 23
November 2014 pada http://www.michigan.gov/documents/mde/Writing_to_Learn_Mathematics_306722_7.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar