Senin, 27 Oktober 2014

Refleksi Kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke-7



Mengenali Mitos dalam Filsafat
Tulisan berikut diinspirasi dari perkuliahan Filsafat Ilmu yang diampu Prof. DR. Marsigit, MA yang dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Oktober 2014 di ruang 106A Gedung Lama Pasca Sarjana UNY yang berlangsung dari pukul 15.40 sampai 17.20 WIB.

Kamis, 23 Oktober 2014

Refleksi Kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke-6



Menuju Ke Pemikiran Filsafat

Tidak sedikit orang seperti saya merasa filsafat itu sangat susah, susah dimengerti dan susah dijelaskan. Padahal sesungguhnya filsafat itu sangat dekat dengan diri kita sendiri. Kalau bahasanya Prof Marsigit, filsafat itu lembut, filsafat itu bergerak, filsafat itu memantul, filsafat itu berdimensi, filsafat itu berhubungan, filsafat itu bertingkat-tingkat, filsafat itu berakar.

Refleksi Kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke-5 (Bagian 3)




MENGENAL SEJARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
(Bagian 3)
Setelah dievaluasi beberapa filsuf, proyek filsafat Modern yang ingin menguasai dunia lewat satu pemikiran rasional dan utuh, ternyata mengandung banyak kelemahan. Oleh beberapa kalangan filsuf, fenomena ini dianggap sebasai suatu periode filsafat yang disebut postmodern. Kritik atas postmodern selanjutnya disebut post-postmodern dan puncaknya adalah Power Now, suatu periode filsafat yang diyakini sedang berkembang dan menguasai dunia kontemporer saat ini.

Rabu, 22 Oktober 2014

Refleksi Kuliah Filsafat Ilmu Pertemuan ke-5 (bagian 2)



MENGENAL SEJARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
(Bagian 2)
Tradisi filsafat Barat mengalami surut pada jaman pertengahan karena dominasi Gereja. Revolusi Copernicus dianggap sebagai pendobrak dan awal dari filsafat modern yang ditandai munculnya tokoh-tokoh Rene Descartes, David Hume, Immanuel Kant, dsb.

Contoh Skenario Pembelajaran Matematika SMP



Skenario Pembelajaran Matematika

Topik: Konsep Bilangan Bulat & Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

Selasa, 21 Oktober 2014

DL, PjBL, PBL



DISCOVERY LEARNING, PROJECT BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING

Dalam rangka implementasi kurikulum 2013, untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum maka kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna (lampiran iv Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013).

Jumat, 17 Oktober 2014

Refleksi Kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke-5



MENGENAL SEJARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
(Bagian 1)
Tulisan ini diinsprirasi dari perkuliahan Filsafat Ilmu yang diampu Prof. DR.Marsigit,MA yang dilaksanakan pada Jumat, 10 Oktober 2014. Saya memandang apa yang disampaikan pada perkuliahan kali ini sangat luas dan dalam. Namun demikian saya menyimpulkan bahwa yang disampaikan Prof Marsigit berpijak pada perkembangan filsafat pada setiap episode jaman dan tokoh-tokoh yang menjadi peletak madzab pemikiran tersebut.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Cerita tentang Kupu-kupu

Sebuah cerita yang selalu mengingatkan dikala sebuah peristiwa adalah suatu kontradiksi. Entah siapa yg pertama kali menuturkan cerita ini. Siapapun penulisnya, ijinkan kali ini saya menuliskan cerita ini di note saya. Tulisan ini saya dedikasikan untuk anak-anakku, semoga kelak ketika kalian cukup umur dan berkesempatan punya akun FB bisa membaca dan memahami apa yang bunda lakukan untuk kalian :)

Kamis, 09 Oktober 2014

Pendekatan Saintifik, Pembelajaran Matematika Realistik, dan CTL



Pendekatan Saintifik, Pembelajaran Matematika Realistik, dan CTL

1.    Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Saintifik (scientific approach). Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang  dirancang sedemikian rupa agar  peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur dalam Matematika



FAKTA, KONSEP, PRINSIP, PROSEDUR

Muatan dalam matematika ada 4, yaitu:
1.    Konsep
2.    Fakta
3.    Prinsip
4.    Prosedur

A.  Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan. Contoh konsep abstrak misalnya Segitiga, Bil Asli, Bil Prima, dll. Contoh konsep kongkrit misalnya Penggaris, Jangka, meja, kursi, dll.

Refleksi Kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke-4



Refleksi Kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke-4 
(Jumat, 3 Oktober 2014)
Dosen Pengampu: Prof. DR. Marsigit,MA

Oleh: Ai Sadidah                   
NIM: 14709259013               
Kelas: PMat P2TK

Menembus Ruang dan Waktu dalam Dimensi Filsafat
Perkuliahan diawali dengan tes singkat berupa tes 50 soal yang harus dijawab dengan singkat dalam waktu yang ditentukan. Pesan dan esensi tes singkat adalah kesadaran untuk menembus ruang dan waktu yang meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Disinilah konteks berfilsafat sebagai olah pikir yang reflektif hadir. Berfilsafat itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Dikatakan berfilsafat ketika kita mampu merefleksikan pikiran dan pengalaman kita. Jangankan manusia, batu saja menembus ruang dan waktu. Hanya saja, batu tidak menyadari dan memikirkan dirinya.

Rabu, 01 Oktober 2014

Refleksi Kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke-3



Refleksi Kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke-3
Dosen Pengampu: Prof. DR. Marsigit,MA

Oleh: Ai Sadidah                    NIM: 14709259013                Kelas: PMat P2TK

Mengenal Istilah Filsafat
1.    Saling terasing --> beda ruang waktu                     26. Bertengkar --> sintesis
2.    Saling terasing --> beda dimensi                             27. Bertanya --> dialektik
3.    Berjanji --> fundationalism                                     28. Menjawab --> dialektik
4.    Mulai --> fundationalism                                        29. Menulis --> filsafat bahasa
5.    Jatuh --> accident                                                    30. Berkata --> filsafat bahasa